Hye-sung masuk ke dalam kantor polisi. Ada seseorang yang sedang duduk dan menunduk disana.
Hye-sung: “Soo-ha.”
Si pria menoleh, dan itu memang Soo-ha.
Hye-sung menghampirinya, “Soo-ha. Park Soo-ha.”
Hye-sung memukul Soo-ha, “Kau bodoh! Darimana saja kau? Kau harus menjawab telponmu, aku sakit karena mengkhawatirkanmu!”
Hye-sung membolak balik badan Hye-sung, “Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Mengapa mereka memborgolmu?”
Soo-ha kebingungan, “Apakah namaku Park Soo-ha? Semua orang disini memanggil namaku dengan nama itu. Apa kau mengenalku?”
Hye-sung melepaskan pegangan tangannya pada Soo-ha. Dia terlihat bingung.
***
Hye-sung berdebat dengan penyidik.
Penyidik: “Aku tidak bisa. Dia mengakui bahwa dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Bagaimana bisa aku membiarkan seorang kriminal pergi?”
Hye-sung: “Dia mengatakan bahwa mungkin dia membunuh, bukan berarti dia benar-benar membunuhnya. Lihat, dia seorang anak yang bahkan tidak mengingat namanya sendiri. Bagaimana bisa dia mengetahui dirinya membunuh atau tidak.”
Soo-ha berkata dalam pikirannya, “Menyedihkan, aku tidak bisa mengingat oran itu. meskipun dia berusaha sangat keras untuk kepentinganku, suara itu, dan matanya yang bersinar, aku tidak mengingatnya sama sekali.”
Penyidik: “Dia mungkin berpura-pura kehilangan ingatannya. Berdasarkan pada hukum, kami akan mengeluarkan surat perintah penahanan, dan saat itu diterbitkan, dia akan ditahan tanpa syarat.”
Hye-sung: “Mengapa kau beranggapan bahwa Park Soo-ha melakukan pembunuhan?”
Soo-ha dalam pikirannya: “Berdasarkan inti dari pembicaraan mereka, aku mungkin membunuh seseorang setahun yang lalu.”
Penyidik: “Dengan pengakuan dan bukti sebanyak ini, cukup untuk melihatnya sebagai pembunuh. Seminggu sebelum kejadian, dia adalah orang yang membawa pisau untuk membunuh Min Joo-guk. Karena dia gagal dalam percobaan itu, dia mencobanya lagi.”
Soo-ha kembali berpikir, “Aku tidak mau mengingatnya. Aku tidak mau tahu bahwa aku adalah orang yang mengerikan.”
Hye-sung kesal, ”Anak itu, Park Soo-ha, adalah siswa terbaik. Karena dia mendapat peringkat pertama di tiap tingkat, dia bisa memilih universitas manapun. Juga, dalam rangka menyelamatkan temannya, dia adalah orang yang akan bertarung seperti itu adalah masalahnya sendiri. Dia adalah orang yang melindungi orang lain bahkan saat dia mempertaruhkan dirinya sendiri!”
Soo-ha, “Tapi di lain pihak, aku juga penasaran.”
Penyidik: “Seorang siswa terbaik tetap saja bisa membunuh orang lain. Bahkan orang baik juga bisa membunuh orang.”
Hye-sung berteriak, “Janji…! Dia berjanji padaku. Bahwa di tidak akan pernah membunuh siapapun. Dia? Dia orang yang memegang teguh janjinya. Dia anak yang memegang janjinya selama sepuluh tahun.”
Soo-ha menatap Hye-sung, “Aku penasaran, orang seperti apa aku ini, yang membuat seseorang begitu keras mendukungku?”
Episode 10
What’s the Purpose of Searching Everywhere for a Painful Memory?
Hye-sung menemui Soo-ha di balik kaca, sepertinya Hye-sung tidak berhasil menjamin Soo-ha keluar.
Hye-sung berbicara dengan pikirannya, “Dimana kau selama ini? Kau dapat mendengar suaraku sekarang, benarkan? Jawab aku.”
Soo-ha hanya memandangi Hye-sung dengan bingung.
Hye-sung: “Kau tak bisa mendengarnya? Apa yang aku pikirkan sekarang ini?”
Soo-ha: “Pikiran? Pikiran apa?”
Hye-sung mendesah, “Ah, kemampuanmu pun bahkan menghilang?”
Soo-ha: “Kemampuan apa?”
Hye-sung: “Benar. Ini lebih baik. Sekarang duniamu pasti lebih tenang. Lupakan saja, kau tidak harus mengetahuinya.”
Soo-ha: “Berapa umurku?”
Hye-sung: “20.”
Soo-ha: “Aku lebih muda daripada yang ku pikirkan.”
Hye-sung: “Ya. Kau memang terlihat lebih tua dari usiamu. Ini sangat aneh kau menggunakan bahasa formal.”
Soo-ha: “Apakah aku menggunakan bahasa biasa saat berbicara denganmu?”
Hye-sung: “Hemm, sejak kita bertemu, kau tidak pernah sekalipun menggunakan bahasa formal terhadapku.”
Soo-ha: “Aku pasti seseorang yang tidak memiliki tatakrama. Aku mungkin orang yang sangat jahat.”
Hye-sung: “Kau punya bekas luka di bahumu, kan?”
Soo-ha: “Ya..”
Hye-sung: “Kau mendapatkanya saat melindungiku.”
Soo-ha: “Mengapa aku melakukannya?”
Hye-sung: “Apa maksudmu ‘mengapa’? itu karena kau orang yang baik. Akankah kau melakukannya jika kau adalah orang jahat?”
Hye-sung menggebrak kaca, “Jadi, jangan pernah mengatakan bahwa kau berpikir kau orang jahat atau berpikir kau membunuh seseorang, terutama di depan penyidik. Karena nanti itu akan menjadi pernyataan yang melawanmu. Kau mengerti?”
Soo-ha hanya mengangguk.
Hye-sung: “Kuatlah mulai dari sekarang. Mulai sekarang, kau akan meghadapi banyak hal yang mengerikan.”
Hye-sung akan memberikan baju untuk Soo-ha gunakan di reka adegan, karena baju yang dipakai Soo-ha sangat kotor.
Hye-sung: “Saat kau disana, jangan katakan hal apapun yang gegabah, dan hanya lakukan apa yang aku katakan untuk kau lakukan.”
Soo-ha mengangguk lagi.
(Soo-ha sifatnya menjadi polos banget, kayak anak kecil. Mungkin karena dia lupa ingatan.)
***
Hye-sung mempelajari artikel-artikel tentang penemuan potongan tangan itu, dan tentang Soo-ha yang dituduh sebagai tersangkanya.
***Pengacara Shin: “Hey, berapa banyak surat tuntutan yang akan di saring hari ini?”
Yoo-chang: “Tiga.”
Pengacara Shin: “Banyak sekali…Bagaimana dengan Pengacara Jang?”
Yoo-chang mengeluh: “Aku tidak tahu. Dia mungkin sedang berkeliling di suatu tempat. Hari ini, dia bahkan melakukan konsultasi melalui telpon. Ini gila! Aku tidak tahu dia masik ingin menjadi pengacara atau tidak.”
Pengacara Shin keluar ruangan. Dan bertemu Hye-sung di depan.
Hye-sung menghalangi jalan Pengacara Shin, Pengacara Shin ke kanan Hye-sung juga. Pengacara Shin ke kiri Hye-sung juga.
Pengacara Shin: “Apa ini?”
Hye-sung mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya, “Pengacara Shin, kau suka ini kan? Es teh.”
Pengacara Shin: “Ada masalah apa? Kau tidak pernah berbicara padaku sebelumnya.”
Hye-sung: “Kau akan pergi untuk menyaring surat tuntutan, kan?”
Pengacara Shin: “Ya. Ini giliranku.”
Hye-sung: “Aku juga akan pergi.”
Pengacara Shin: “Mengapa? Apa ada seseorang yang kau tahu menjadi terdakwa?”
Hye-sung: “Ya. Park Soo-ha ada disana. Aku akan bisa menjadi pengacaranya hanya jika aku pergi kesana.”
Pengacara Shin: “Aku tidak tahu. Melihat bagaimana kinerjamu, jika Soo-ha mendapatkan pengacara sepertimu mungkin akan menjadi racun. Aku pikir dia akan lebih baik jika bersamaku.”
Pengacara Shin beranjak pergi.
Hye-sung: “Tidak ada pengacara lain yang mengenal Soo-ha lebih baik daripada aku. Juga, mereka tidak akan percaya padanya seperti aku mempercayainya. Jadi, aku memohon padamu. Tolong, berikan ini kasus ini padaku.”
Pengacara Shin berbalik kembali dan tanpa mengatakan apapun, dia mengambil es tehnya.
Hye-sung tersenyum: “Terima kasih!”
***
Soo-ha digiring masuk ke dalam mobil polisi. Hye-sung menghampiri dan akan ikut masuk ke mobil.
Penyidik: “Apa yang kau lakukan?”
Soo-ha dari dalam memanggilnya, “Pengacara Jang!” Soo-ha terlihat agak ketakutan.
Hye-sung berbicara pada penyidik, “Aku pembela umum Park Soo-ha. Jadi, aku juga akan ikut ke pemeriksaan di tempat kejadian.”
Penyidik menahannya, “Mengapa seorang pengacara pergi ke pemeriksaan di tempat kejadian?”
Hye-sung: “Mengapa seorang pengacara tidak boleh pergi ke pemeriksaan di tempat kejadian?”
Hye-sung lalu masuk dan duduk disamping Soo-ha.
Temannya penyidik, “Dia benar-benar kuat. Apakah semua pembela umum seperti sekarang ini?”
Penyidik: “Apapun itu, dia benar-benar kuat.”
Karena akan banyak reporter yang meliput, Hye-sung memberikan masker untuk menutupi wajah Soo-ha. Dia meminta pada Soo-ha untuk mengatakan tidak ingat jika memang dia tidak ingat. Hye-sung juga meminta Soo-ha untuk tetap kuat. Kemudian Hye-sung menutupi borgol di tangan Soo-ha dengan jaketnya.
Hye-sung pada penyidik, “Sekarang, terdakwa tidak mengingat kejadian di masa lalu. Tolong jangan menanyakan pertanyaan yang akan merugikan. Jika kau memaksa dalam melakukan penyelidikan, walaupun hanya sedikit, aku akan menolak semuanya di pengadilan dan mendapatkan keputusan tidak bersalah dari hakim.”
Penyidik menjawab agak kesal, “Mari kita lakukan dengan sewajarnya. Sewajarnya.”
Soo-ha hanya memandangi Hye-sung.
Di tempat kejadian perkara. Wartawan sudah banyak yang menunggu, mereka segera mengerubungi Soo-ha yang dibawa keluar dari mobil. Soo-ha terlihat kaget dengan semuanya.
Hye-sung yang mencoba mengikuti Soo-ha di dorong oleh penyidik, sepertinya tidak sengaja, disangkanya wartawan.
Hye-sung terjatuh, Soo-ha menoleh dan memanggilnya. Hye-sung mengatakan agar Soo-ha jangan khawatir, karena dia ada disana.
Penyelidikan itu diliput di televisi. Seong-bin yang sekarang (sepertinya) bekerja di salon kuku melihat berita itu. Dia khawatir dengan apa yang akan terjadi pada Sooo-ha.
Joon-gi yang sedang membetulkan mobil juga melihatnya.
Dan, Kwan-woo juga melihatnya di televisi sauna.
Hye-sung tetap mendampingi Soo-ha. Dia yang mencegah Soo-ha untuk berbicara atau melakukan sesuatu atas dugaan penyidik.
Pengacara Shin dan Yoo-chang melihatnya dari internet.
Yoo-chang: “Wah, ada apa dengan Pengacara Jang? Biasanya, dia tidak pernah terlihat di tempat seperti itu!”
Pengacara Shin: “Walaupun dia melindungi wajah terdakwa, dia menyiarkan wajahnya ke seluruh negri. Sebelum menjaga privasi orang lain, dia seharusnya menjaga privasinya sendiri.”
Pengacara Shin mengingat sesuatu. Flashback…
Seorang terdakwa ke luar dari mobil polisi di tempat kejadian perkara, banyak wartawan yang sudah menunggunya dan mengerubunginya. Penutup wajahnya dibuka oleh seseorang. Pengacara Shin muda berteriak menyuruhnya memakai penutup wajah lagi, dan dia terhalang oleh wartawan-wartawan itu.
Mirip dengan apa yang dilakukan oleh Hye-sung.
***
Soo-ha termenung di dalam tahanan. Dia teringat kejadian tadi siang saat reka ulang adegan. Penyidik memberondongnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang dia tidak tahu jawabannya sama sekali. Dia juga mengingat saat Hye-sung mengatakan bahwa bekas luka yang dimilikinya adalah karena melindunginya.
“Orang seperti apa aku ini?” Soo-ha masih bingung dengan apa yang terjadi.
***
Yoo-chang bertemu dengan Do-yeon di depan lift. Dia kaget melihat Jaksa Seo tanpa baju kebesarannya. Yoo-chang seperti terpesona..
Do-yeon ternyata juga menuju kantor mereka, dia ingin bertemu Hye-sung.
Do-yeon memberikan beberapa barang pada Hye-sung.
Hye-sung: “Apa ini?”
Do-yeon: “Ini duplikat dari USIM kartu ponsel Park Soo-ha. Yan ini adalah catatan telpon ponselnya. Dan ini, foto-foto di tempat kejadian. Semua ini dapat dijadikan acuan saat kau membelanya.”
Hye-sung: “Tiba-tiba….. mengapa kau menjadi seperti ini? Kau jaksa untuk kasus ini.”
Do-yeon: “Anggap saja ini sebagai kupon yang aku berikan padamu.”
Hye-sung: “Kupon?”
Do-yeon: “Setahun yang lalu, persidangan Min Joon-guk- untuk seorang jaksa- adalah persidangan yang seharusnya tidak pernah membiarkan dia dinyatakan tidak bersalah. Jadi aku merasa aku tidak memenuhi kewajibanku padamu, sebagai korban.”
Hye-sung: “Jadi, kau mengatakan kau akan membayarnya dengan cara ini.”
Do-yeon mengangguk, “Aku juga merasa bahwa orang itu, Min Joon-guk, pantas mati. Jadi, aku berpikir akan menuntut Park Soo-ha untuk sepuluh tahun. Untuk pembunuhan dengan mutilasi dan menyembunyikan mayat, sepuluh tahun tidak ada apa-apanya, jadi aku mungkin akan mendapat peringatan dari komite disiplin. Kau tahu kan?”
Hye-sung: “Park Soo-ha bukan seorang pembunuh.”
Do-yeon mendesah, “Aku datang karena aku berpikir kau akan seperti ini. Lihat, untuk menyatakan dia tidak bersalah, ada terlalu banyak bukti yang membuktikan sebaliknya. Mengakulah bahwa dia bersalah. Maka aku akan bisa menuntutnya hanya sepuluh tahun, mempertimbangkan motif pembunuhannya. Jika kau membelanya dengan baik, dan Park Soo-ha menjalani hukumannya dengan kelakuan yang baik, dia akan keluar sebelum dia berumur 30 tahun. Itu bukan umur yang jelek untuk memulai agi semuanya dari awal.”
Hye-sung tampak berpikir: “Bagaimana jika aku tetap menyatakan dengan tegas bahwa dia tidak bersalah?”
Do-yeon: “Jika kau menyatakan tidak bersalah, ini sulit untukku memudahkannya, dalam keadaan bahwa dia menderita karena korban. Jika hakim memutuskan bersalah, dia mungkin akan menerima hukuman penjara 20 tahun. Aku tahu mengapa kau seperti ini. Tapi, ini terlalu semborono. Dan akan meracuni Park Soo-ha juga. Aku tahu posisinya dengan baik. Aku ingin menolongnya sebisaku. Kau juga tahu bahwa aku tulus, kan?”
Hye-sung: “Ya..” (dari ekspresi mukanya, Do-yeon memang kelihatan tulus koq.)
Do-yeon: “Bagaimanapun juga, membunuh seorang iblis tidak bisa dinyatalan tidak bersalah. Jadi..—“
Hye-sung: “Terima kasih. Aku mengerti apa yang kau katakan. Aku akan mempertimbangkannya dengan hati-hati.”
***
Yoo-chang kembali dari dapur membawa minuman, dia melihat Pengacara Shin yang sedang (maaf) nungging berusaha menguping pembicaraan Hye-sung dan Do-yeon di dalam ruangan. Pengacara Shin kemudian sadar Yoo-chang memperhatikannya, diapun segera berdiri.
Pengacara Shin: “Apa, apa, apa?!”
Yoo-chang: “Kau sungguh terlihat menyedihkan.”
Pengacara Shin mengepalkan tinjunya.
***
Kwan-woo mendaki gunung, bersama Yoo-chang yang kepayahan di belakangnya.
Yoo-chang: “Pengacara Cha. Tunggu sebentar. Mari istirahat sebentar.” Yoo-chang terjatuh.
Kwan-woo: “Kau tidak terlihat seperti itu, tapi, daya tahanmu lemah. Kita baru mendaki selama 30 menit.”
Yoo-chang minum dengan tangan gemetaran.
Kwan-woo: “Jika kau akan seperti ini, mengapa kau memintaku untuk mendaki?”
Yoo-chang berkata dengan nafas terengah-engah, “Aku perlu mengatakan sesuatu padamu.”
Kwan-woo menyuapkan coklat pada Yoo-chang, “Apa yang akan kau bicarakan?”
Yoo-chang: “Jaksa Seo….bersalah…10 tahun…tidak…20 tahun..”
Kwan-woo: “Jaksa Seo mengusulkan kesepakatan?”
Yoo-chang mengangguk.
Kwan-woo: “Jika dia mengaku bersalah, 10 tahun. Tapi jika tidak, 20 tahun?”
Yoo-chang: “Terlalu banyak bukti….jadi sangat sulit…..sulit….”
Kwan-woo: “Aku tahu, memang terlihat sangat sulit. Terlalu banyak bukti. Jadi, akan sulit untuk menyatakan dia tidak bersalah.”
Yoo-chang: “Kepala Pengacara Jang…..Bam!...”
Kwan-woo: “Itu pasti. Pengacara Jang pasti melewatkan waktu yang sulit, jika memang kepalanya akan meledak. Mungkinkah, kau bisa memberikanku salinan catatan Park Soo-ha?”
Yoo-chang tersenyum dan membuka tasnya, ada banyak berkas tebal di dalamnya!
Kwan-woo aja kaget, “Ya Tuhan! Kau membawa semua ini sepanjang jalan?!”
Yoo-chang mengangguk senang.
Kwan-woo: “Apa? Kau menyertakanku dalam rencanamu?”
Yoo-chang masih ngos-ngosan, “Ya..” kemudian dia pingsan….
***
Hye-sung menopang kepala dengan dua tangannya, dia bergumam sendiri, “sepuluh tahun dan dua puluh tahun…”
Dia menelungkupkan kepalanya ke meja..”Seo Do-yeon, kau perempuan jahat. Membuat hidupku sulit sampai akhir. Ini menyakitkan..”
“Bruk!”
Pengacara Shin menyimpan bungkusan ke atas meja, disamping kepala Hye-sung, dan membuatnya kaget.
Hye-sung: “Pengacara Shin! Aku hampir kehilangan bayi!” (ungkapan yang umum digunakan di korea saat seseorng sangat terkejut.)
Pengacara Shin: “Apa kau punya bayi yang bisa dihilangkan?”
Hye-sung: “Tidak. Apa ini?”
Pengacara Shin: “Ini catatan kasus Hwang Dal-joong. Kasus yang aku tangani 26 tahun yang lalu.”
Hye-sung: “Hwang Dal-joong?” Hye-sung teringat siapa orang itu. “Mengapa aku harus melihat catatan orang ini? Aku tidak mau.”
Pengacara Shin: “Kasus ini sangat mirip dengan kasus Park Soo-ha. Sama seperti Park Soo-ha, Hwang Dal-joong juga tidak ingat kejadiannya. Dia minum banyak alkohol. (Flashback saat Hwang Dal-joong melakukan reka ulang kejadian.) Ada terlalu banyak bukti untuk mengatakan dia tidak bersalah. Tapi banyak juga sidik jarinya terdapat pada pisau. Dan bagian tubuh istrinya juga di temukan. Selain itu, sehari sebelumnya, mereka bertengkar hebat. Saat aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, jaksa datang menemuiku.”
Hye-sung: “Jaksa?”
Pengacara Shin: “Sama seperti Jaksa Seo Do-yeon, dia menawarkan kesepakatan. Jika kami setuju menerima tuntutan bersalah, di akan di penjara 15 tahun. Untuk pembuhan karena kelalaian yang dimulai dengan perselingkuhan istrinya. Dan jaksa akan setuju bahwa terdakwa dalam kondisi pikiran yang buruk.”
Hye-sung: “Apa kau menerimanya?”
Pengacara Shin: “Tidak. Aku mengajukan pembelaan tidak bersalah.
Flashback Pengacara Shin sedang di persidangan membela Hwang Dal-joong. (Hakimnya adalah Hakim Seo)
“Pengakuannya diperoleh atas paksaan saat penyelidikan, bahkan saat terdakwa tidak bisa mengingat kejadiannya. Bukti-bukti juga tidak membuktikan bahwa dia sendiri yang membunuh korban, tapi, tidak langsung.”
Pengacara Shin: “Bahwa dia tidak membunuh istrinya dan bahwa penjahatnya adalah orang lain, selingkuhan istrinya. Tapi bagaimanapun aku membelanya, aku kalah dalam kasus itu. Pria selingkuhannya mempunyai alibi, kau tahu. jadi, sampai sekarang, Hwang Dal-joong telah dipenjara selama 26 tahun. Aku tidak tahu berapa lama lagi dia akan di penjara.”
Hye-sung: “Jika kita hanya menerima tawaran jaksa, maka dia sudah keluar dari penjara beberapa tahun yang lalu.”
Pengacara Shin mengangguk, “Kasus ini adalah catatan kegagalan yang membuatku terhina. Tanpa menghiraukan kau memilih pernyataan bersalah atau tidak bersalah, ini akan memberimu banyak pelajaran.”
Pengacara Shin beranjak pergi.
Hye-sung: “Pengacara Shin. Jika kau bisa kembali ke 26 tahun yang lalu, akankah kau mengakui bahwa dia bersalah?”
***
Soo-ha: “Jadi, jika aku menerima dan menyesalinya, aku akan dihukum 10 tahun. Tapi, jika aku tidak menerimanya dan mengatakan aku tidak bersalah, aku akan dihukum 20 tahun dalam penjara. Aku mengerti kan?”
Hye-sung: “Ya.”
Soo-ha: “Apa yang harus aku lakukan?”
Hye-sung: “Mari kita katakan kau tidak bersalah. Kau tidak bersalah.”
Soo-ha mengangguk: “Hem, baiklah.”
Hye-sung menggeleng: “Tidak, tidak. Mari kita katakan kau bersalah. Harus bersalah. Karena jika terjadi suatu kesalahan, kau dapat menghabiskan seluruh hidupmu di penjara (jika mengatakan tidak bersalah).”
Soo-ha mengangguk: “Baik, aku mengerti.”
Hye-sung menggebrak meja, “Hey, pikirkan dulu sebelum menjawab.”
Soo-ha: “Tidak masalah aku berpikir atau tidak. Kau tahu lebih banyak tentangku daripada diriku sendiri. Kau yang membuat keputusan. Aku akan bertanggung jawab.”
Hye-sung: “Kau…apa yang kau pikirkan tentang aku?”
Soo-ha: “Seorang pembela umum.”
Hye-sung: “Dan kau tahu apa itu?”
Soo-ha: “Aku tidak yakin. Tapi, aku pikir aku tahu sedikit.”
Hye-sung: “Kau pikir?”
Soo-ha: “Saat tidak ada seorangpun berada dipihakku, bukankah mereka seseorang yang berada di pihakku? Apa, aku salah?’
Hye-sung: “Tidak. Kau benar. Itu benar. Tapi, aku tidak tahu.”
Flashback pada pertanyaan Hye-sung pada Pengacara Shin.
Hye-sung: “Pengacara Shin. Jika kau bisa kembali ke 26 tahun yang lalu, akankah kau mengakui bahwa dia bersalah?”
Pengacara Shin: “Aku sudah menanyakan pertanyaan itu lebih dari sejuta kali dalam 26 tahun terakhir. Tapi, jawabannya selalu sama. Bahkan jika aku kembali, aku akan mengatakan dia tidak bersalah.”
Hye-sung: “Aku….akan menyatakan tidak bersalah.”
Soo-ha tersenyum: “Ya. Baiklah.”
Hye-sung: “Baiklah, kau tidak punya sedikit ingatan sama sekali?”
Soo-ha: “Belum, maafkan aku..”
Hye-sung langsung menggenggam tangan Soo-ha, “Tidak apa-apa, ambil waktu untuk memikirkannya. Jika kau punya sesuatu…jika sesuatu muncul, kau katakan padaku terlebih dahulu. Mengerti?”
Soo-ha: “Baik.”
Hye-sung tampak berpikir. Sedangkan Soo-ha menatap tangannya yang di genggam Hye-sung, dan menatap wajah Hye-sung.
***Hye-sung berputar-putar di pintu.
“Aku ragu apakah aku mampu melakukannya? Aku ragu apakah aku bisa menyelamatkan Soo-ha? Haruskah aku mengatakan bahwa aku akan menyatakan bersalah?”
Tiba-tiba ada Kwan-woo di depannya, “Sudah lama tidak bertemu, Pengacara Jjang.”
Hye-sung dan Kwan-woo berbincang di taman.
Kwan-woo: “Aku melihatmu di televisi saat mereka melakukan penyelidikan di tempat kejadian. Kau benar-benar terlihat hebat seperti Angelina Jolie.” Kwan-woo tersenyum, di episode awal kan dia bilang Hye-sung mirip Jolie.
Hye-sung tak menanggapi, dan bertanya dengan dingin: “Mengapa kau ada disini?”
Kwan-woo: “Tentang kasus Park Soo-ha… Bagaimana kalau kita membuatnya ke dalam kasus dengan persidangan oleh juri?”
Hye-sung: “Persidangan oleh juri?”
Kwan-woo: “Persidangan oleh juri memiliki kesempatan lebih tinggu untuk mendapatkan keputusan tidak bersalah daripada persidangan dengan hakim. Karena mereka bisa lebih bertoleransi daripada hakim, aku pikir itu akan cocok untuk kasus Soo-ha. Soo-ha masih mudan dan ini adalah pelanggaran pertamanya, jadi dia dapat memohon pertimbangan kepada para anggota juri. Bagaimana menurutmu?”
Hye-sung: “Kedengarannya bagus. Mengapa aku tidak berpikir tentang itu?”
Kwan-woo: “Jika ini persidangan oleh juri, kau akan butuh pengacara lain selain dirimu sendiri, Pengacara Jjang.”
Hye-sung: “Ya..”
Kwan-woo: “Aku ingin menjadi pengacara itu.”
Hye-sung menoleh.
Kwan-woo: “Selama setahun terakhir ini, aku hidup dalam neraka. Itu seperti aku berjalan melewati lautan luas hanya dengan melihat mercusuar di depanku, tapi tiba-tiba, mercusuar itu menghilang. Begitulah perasaanku. Aku merasa dunia runtuh. Tapi, bodohnya aku, aku masih ingin percaya pada hukum. Aku ingin percaya bahwa kasus itu bukanlah kesalahan, tapi pelajaran. Dan aku ingin memperkuatnya dengan kasus ini.”
Hye-sung berdiri: “Baiklah, mari kita membelanya bersama. Aku tidak peduli bagaimana duniamu berjalan. Atau kau percaya pada hukum atau tidak. Bagiku, kau hanya seseorang yang memiliki kemampuan merubah dari bersalah menjadi tidak bersalah. Sekarang, aku membutuhkan seseorang dengan kemampuan seperti itu. Dengan putus asa.”
Kwan-woo sesaat termenung, “Baiklah. Terima kasih untuk mengijinkanku menawarkan bantuan.”
Hye-sung menjulurkan tangannya, “Good luck.”
Dengan perlahan Kwan-woo menyambut jabat tangan Hye-sung, “Butuh waktu setahun untuk memegang tangan ini.”
***
Joon-gi mengunjungi Soo-ha di tahanan. Ada yang lucu, saat Joon-gi mengisi formulir dia menulis relasinya sebagai “musuh”, tapi dia menggantinya dengan terpaksa menjadi “teman”.
Joon-gi: “Soo-ha, pakaianmu selalu membuatmu terlihat keren. Kau terlihat hebat dalam pakaian itu.”
Soo-ha hanya melihat sekilas pada penampilannya, kemudian bertanya, “Apa kau… mengenalku dengan baik?” (menggunakan bahasa formal.)
Joon-gi: “Mengapa kau menggunakan bahasa formal? Bicaralah tanpa formalitas, kita mempunyai usia yang sama.”
Soo-ha: “Huh? Baiklah.”
Joon-gi: “Apa kau sedang mencoba mengembalikan ingatanmu? Apa kau menjalani pengobatan?”
Soo-ha menggeleng, “Aniyo..”
Joon-gi mengambil sesuatu dari tasnya, buku diary Soo-ha, “Aku mengambilnya dari lokermu. Aku tidak yakin itu sebuah diary atau surat, tapi lihatlah. Siapa tahu, mungkin ini akan membantumu mengembalikan ingatanmu.”
Soo-ha: “Apa kau yakin ini milikku?”
Joon-gi: “Ya…”
Lalu Joon-gi bertanya pada penjaga, “Ahjussi, apa yang harus kulakukan dengan ini? Ini sebuah diary.”
Petugas: “Diary tidak diperbolehkan.”
Joon-gi: “Benarkah? Tapi anak ini butuh melihatnya!”
Petugas: “Jika kau mau, maka mengapa kau tidak membacakan untuknya?”
Joon-gi terkejut, “Apa? Ini membuat bulu romaku berdiri.”
Soo-ha: “Apa kau membacanya?”
Joon-gi: “Tidak, aku hanya membaca beberapa halaman dan berhenti. Ini membuat bulu romaku berdiri.” (maksudnya geli bacanya, kan isinya romantis puitis gitu.. :D )
Soo-ha: “Bacalah. Aku membutuhkannya untuk mengembalikn ingatanku apapun yang terjadi. “
Joon-guk: “Hey bung, aku hanya dapat menemuimu untuk 10 menit. Jika aku harus membaca ini semua untukmu, aku harus mengunjungimu setiap hari.”
Soo-ha meminta dengan sungguh-sungguh, “Tidak bisakah kau melakukannya untukku?”
Joon-gi: “Apa? Aku tidak mau!”
Joon-gi beranjak pergi. Soo-ha memohon, “Tolong..jangan pergi.”
Joon-gi tidak tega, setelah menggaruk dengan kasar kepalanya yang tidak gatal akhirnya dia mau duduk kembali.
Joon-gi: “Membaca dari awal?”
Soo-ha mengangguk, “Ya..”
Joon-gi mulai membaca:
“13 September 2003.”
Joon-gi: “Jika itu 2003, makan kau di kelas 3.”
Soo-ha: “Aku pikir begitu.”
“Noona, aku mendapatkan sabuk hitam tingkat satu di Taekwondo. Aku sedikit gugup saat ujian. Jadi aku keliru menggunakan seragam. Aku berpikir tentangmu dan melakukan yang terbaik. Sabuk hitam tingkat satu Tekwondo, Park Soo-ha, aku keren kan?”
Joon-gi berteriak: “Tidak, itu tidak keren sama sekali!”
Soo-ha: “Bacalah dengan jelas.” (Joon-gi bacanya dengan suara malas-malasan.)
Joon-gi mendesah dan membaca lagi:
“Jika pria jahat itu keluar dari penjara, aku akan menghajarnya dengan tendangan terbang. Percayalah padaku.”
Joon-gi mengeluh lagi, “Aku akan menjadi ayamn setelah membaca ini.
Soo-ha menutup matanya, berusaha mengingat, dan tidak menghiraukan perkataan Joon-gi.
***
Hakim 2: “Apa kau sudah dengar? Kasus Park Soo-ha sekarang akan mencoba dengan persidangan oleh juri.”
Hakim Kim: “Aku sudah mendengarnya. Aku tidak tahu mengapa Pengacara Jang membuat hal ini menjadi rumit. Jika ini persidangan oleh juri, akan ada banyak orang melihat dan banyak reporter. Ah, benar-benar. Dia mencoba segala macam cara.”
Hakim Kim bercermin dan membetulkan letak pester komedonya. Hakim 1 melihat ada yang menghampiri mereka di belakang Hakim Kim, dia memberi kode pada Hakim 2.
Hakim 2: “Aku akan pergi lebih dulu, aku harus menulis laporan keputusan.”
Hakim 1: “Kami pergi dulu.”
Mereka bergegas pergi, membuat Hakim Kim keheranan. “Ada apa ini?”
Dia kemudian berbalik, dan melihat Kwan-woo menghampirinya, “Pengacara Cha.” Dan dia melepaskan plester komedonya dengan cepat.
Kwan-woo: “Lama tidak berjumpa, Hakim Kim.”
Hakim Kim: “Ya, sudah lama sekali. Apa yang membawamu datang kesini?”
Kwan-woo: “Tahun lalu, kau mengatakan bahwa kau merasa berhutang karena menugaskan kasus Min Joon-guk kepadaku, benar kan?”
Hakim Kim: “Ya, benar. Tapi mengapa kau tiba-tiba mengungkitnya?”
Kwan-woo: “Hutang itu, bayarlah sekarang.”
Hakim Kim: “Apa?”
Kwan-woo: “Biarkan aku menjadi pengaraca Park Soo-ha, bersama Pengacara Jang Hye-sung.”
Hakim Kim: “Pengacara Cha, bukankan kau sudah mengundurkan diri tahun lalu?”
Kwan-woo: “Jadikan aku sebagai pengacara, bukan sebagai pembela umum. Apakah itu tidak mungkin?”
Kwan-woo tersenyum.
***
Yoo-chang menyambut kedatangan Kwan-woo, dia berlari dan merentangkan tangannya, “Pengacara…Cha…”
Yoo-chang akan memeluk Kwan-woo, tapi dia hanya memeluk angin, karena Kwan-woo membungkuk untuk memberi salam pada Pengacara Shin.
Pengacara Shin: “Kau disini?”
Kwan-woo: “Ya. Aku juga ditunjuk sebagai pengacara Park Soo-ha. Karena aku tidak mempunyai kantor, aku akan meminjamnya disini.”
Pengacara Shin tersenyum, “Bantulah Pengacara Jang. Dia tiba-tiba menjadi seorang pengacara.”
Kwan-woo: “Jangan khawatir. Tapi, dimana Pengacara Jang?”
Pengacara Shin: “Dia ada dikantor. Tapi dia bergadang beberapa malam, jadi itu sangat kacau.”
Yoo-chang yang dicuekin, menggandeng lengan Kwan-woo, “Mengapa kau baru datang sekarang?”
Kwan-woo melepaskannya dengan kasar, “Hentikan.”
Kwan-woo masuk ke dalam kantor, dan melihat Hye-sung tertidur di meja.
Kwan-woo menghampirinya, “Pengacara Jang.”
Hye-sung langsung menegakkan badannya, “Kau disini?” dan berpura-pura menulis sesuatu, jaim gitu.
Kwan-woo melihat ada yang menempel di pipi Hye-sung, dan tersenyum.
Hye-sung: “Mengapa kau tertawa? Apa kau pikir aku tertidur?”
Kwan-woo, “Ah tidak. Apa yang harus kita kerjakan terlebih dulu?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar